Senin, 25 Januari 2010

My Playlist Part 1


Hari ini Pink lagi mau nyanyi-nyanyi nih! Hehehe... ;p Mau tau donk, lagu apa aja c yang jadi favorit c Pink klo lagi nyanyi?? ;p
Nih, lagu2 favoritnya... Ini baru playlist buat hari ini. Jadi tungguin playlist dihari-hari berikutnya, ya... Siapa tau c Pink mau nyanyi lagi... ;p




* Ada Band: Pemujamu

kali ini ku tlah jatuh ke dalam
dosa begitu besar
terlalu mencintai begitu dalam

mata itu berhasil hipnotisku
menjerat nafsu jiwa
mengurungku ke dalam keindahan

rasanya ingin malam ini
menciummu hingga lemas
rasanya ingin malam ini
memelukmu hingga terlelap

kau bagaikan simbol semesta alam
dan aku pemujamu
setiap saat bersimpuh di hadapmu

kau memegang semua kehidupanku
keluar dari derita
menuju kedamaian yang ilahi

rasanya ingin malam ini
menciummu hingga lemas
rasanya ingin malam ini
memelukmu hingga terlelap

Tuhan tolong segera sadarkan
aku dari semua
pengaruh sihir cinta mati
aku kepadanya

rasanya ingin malam ini
menciummu hingga lemas
rasanya ingin malam ini
memelukmu hingga terlelap
ku ingin ini bukan hanya
sekedar mimpi belaka
ku ingin ini menjadi
dosa terindah dalam hidupku


* Adrian Martadinata: Ku Ingin Kau Tahu

Selama aku pergi
Ku akan mengingatmu
Tak hanya sementara
Selalu dan selalu ku..
rindukan Senyummu untukku di sini

Ku ingin kau tahu
Meski pun ku jauh
Ku ada di hatimu
Ku ingin kau tahu
Meski pun kau jauh
Kau tetap milikku
Selamanya

Ku bernyanyi untukmu
Untukmu yang kurindukan
Tetaplah setia menungguku
Kan kembali


* Afgan: Bukan Cinta Biasa

Kali ini kusadari
Aku telah jatuh cinta
Dari hatiku terdalam
Sungguh aku cinta padamu

Cintaku bukanlah cinta biasa
Jika kamu yang memiliki
Dan kamu yang temaniku seumur hidupku

Terimalah pengakuanku
Percayalah kepadaku
Semua ini kulakukan
Karena kamu memang untukku

Cinta ku bukanlah cinta biasa
Jika kamu yang memiliki
Dan kamu yang temaniku seumur hidupku

Cinta ku bukanlah cinta biasa
Jika kamu yang memiliki
Dan kamu yang temaniku seumur hidupku

Terimalah pengakuanku


* Andra And The Backbone: Sempurna

Kau begitu sempurna
Dimataku kau begitu indah
Kau membuat diriku
Akan slalu memujamu

Disetiap langkahku
Kukan selalu memikirkan dirimu
Tak bisa kubayangkan
Hidupku tanpa cintamu

Janganlah kau tinggalkan diriku
Takkan mampu menghadapi semua
Hanya bersamamu ku akan bisa

Kau adalah darahku
Kau adalah jantungku
Kau adalah hidupku lengkapi diriku
Oh sayangku kau begitu....
Sempurna.... sempurna....

Kau genggam tanganku....
Saat diriku lemah dan terjatuh
Kau bisikkan kata
Dan hapus smua sesalku


* Andra And The Backbone: Tak ada yang bisa

Saat ku pejamkan kedua mataku
Dan kubayangkan
Di sampingmu
Kurasakan slalu
Hangatnya pelukmu
Itu

Dan ku genggam lembut kedua tanganmu
Seakan takut Kehilanganmu
Kuingin selalu
Hatimu untukku

Tak ada yang bisa
Menggantikan dirimu
Tak ada yang bisa
Membuat diriku
Jauh darimu...

Tak ada yang bisa
Menggantikan dirimu
Tak ada yang bisa
Menggantikan cintamu
Tak ada yang bisa

Menggantikan hatimu
Tak ada yang bisa
Membuat diriku
Jauh darimu...


* Ari Lasso: Cintailah Aku Sepenuh Hati

Di dalam hatimu
Tlah aku temukan
Arti kebahagian

Bersama dirimu
Aku merasa berarti

Sanggupkah dirimu
Untuk bertahan
Hingga waktu tak berjalan
Mencintaiku
Walau bintangku tak terang

Cintailah aku sepenuh hati
Sesungguhnya aku
Tak ingin kau pergi
Takkan mampu ku hadapi dunia ini

Betapa hidupku takkan pernah sama
Bila kau tinggalkan ku
Tetaplah di sini saling memiliki
Selama-lamanya

Cintailah aku sepenuh hati
Sesungguhnya aku
Tak ingin kau pergi
Takkan mampu ku hadapi dunia ini
Tiada arti semua bila kau pergi

Genggamlah tangganku dan peluklah diriku
Saatku jatuh nanti menangis sepi....

Cintailah aku sepenuh hati
Sesungguhnya aku
Tak ingin kau pergi
Cintailah aku sepenuh hati
hoo hoooo
Tak ingin kau pergi
Takkan mampu ku hadapi dunia ini
Tiada arti semua bila kau pergi


* Ari Lasso: Hampa


Kupejamkan mata ini
Mencoba tuk melupakan
Segala kenangan indah
Tentang dirimu...
Tentang mimpiku

Semakin aku mencoba
Bayangmu semakin nyata
Merasuk hingga ke jiwa
Tuhan tolonglah diriku

Entah dimana dirimu berada
Hampa terasa hidupku tanpa dirimu
Apakah disana... slalu rindukan aku
Seperti diriku yang slalu merindukanmu
Selalu merindukanmu

Tak bisa aku ingkari
Engkaulah satu-satunya
Yang bisa membuat jiwaku
Yang pernah mati
menjadi berarti

Namun kini kau menghilang
Bagaikan ditelan bumi
Tak pernahkah kau sadari
Arti cintamu Untukku


* Ari Lasso ft. Bunga Citra Lestari: Aku dan Dirimu

tiba saatnya kita saling bicara
tentang perasaan yang kian menyiksa
tentang rindu yang menggebu
tentang cinta yang tak terungkap

sudah terlalu lama kita berdiam
tenggelam dalam gelisah yang tak teredam
memenuhi mimpi2 malam kita

duhai cintaku sayangku lepaskanlah
perasaanmu rindumu sluruh cintamu
dan kini hanya ada aku dan dirimu sesaat di keabadian

jika sang waktu bisa kita hentikan
dan segala mimpi2 jadi kenyataan
meleburkan semua batas
antara kau dan aku kita


* Ari Lasso: Perbedaan

Sendiri resapi heningnya malam ini
Tanpamu disini hatiku sunyi

Berharap engkau kembali oh ..
Mengisi hari bersama lagi

Segala perbedaan itu
Membuatmu jauh dariku
Biarlah sang waktu menjaga cintamu
Nyalakanlah api cinta
Membakar ragu yang ada
Ku kan selalu setia Hingga saat tiba

Perpisahan ini hanya tuk sementara
Sabarlah menanti usah gelisah

Segala perbedaan itu
Membuatmu jauh dariku
Biarlah sang waktu menjaga cintamu
Nyalakanlah api cinta
Membakar ragu yang ada
Ku kan selalu setia Hingga saat tiba
Sabarlah menanti usah gelisah


* Audy: Lama-lama aku bosan

Dia, hadir di saat ku jenuh
Dan, saat ku butuh dirimu
Tuk, berikan rasa rindu yang tlah lama sirna

Dia, slalu memberiku cinta
Dan, slalu damaikan jiwaku
Oh, nyamannya hatiku bila ku bersamanya

Karena dirimu telah jauh
Bisa-bisa aku pergi dari dirimu

Lama-lama aku bosan
Bila kamu slalu tinggalkanku
Hampanya diriku jadi tak menentu
Lama-lama aku bisa
Jatuh cinta kepada dirinya
Maafkanlah aku yang tak bisa menunggu dirimu

Rindu, rindu yang selalu datang
Dan, kini pun telah menghilang
Kau, bukanlah lagi seseorang yang kutunggu

Karena dirimu telah jauh
Bisa-bisa aku pergi dari dirimu

Lama-lama aku bosan
Bila kamu slalu tinggalkanku
Hampanya diriku jadi tak menentu
Lama-lama aku bisa
Jatuh cinta kepada dirinya
Maafkanlah aku yang tak bisa menunggu dirimu

Lama-lama aku bosan
Bila kamu slalu tinggalkanku
Hampanya diriku jadi tak menentu
Lama-lama aku bisa
Jatuh cinta kepada dirinya
Maafkanlah aku yang tak bisa menunggu dirimu

Lama-lama aku bosan
Bila kamu slalu tinggalkanku
Hampanya diriku jadi tak menentu
Lama-lama aku bisa
Jatuh cinta kepada dirinya
Maafkanlah aku yang tak bisa menunggu dirimu

Jumat, 22 Januari 2010

Untung Ada "Panji Sang Penakluk"!

Malam pukul 19.00 WIB, rata-rata orang rumah lagi beristirahat setelah lelah dengan aktivitas di pagi sampai siang harinya, kecuali Bapak yang memang selalu pulang malam karena banyak kerjaan kantor.

Aku asyik dengan laptop sambil ngobrol sama Ibu. Adeku yang laki-laki, lagi mau pergi ke luar rumah. Adeku yang perempuan, lagi mau belajar diruang TV. Bukan istirahat ya namanya?? Hehehe... Tapi masih sibuk masing-masing. ;p

Ga lama, Dwi, ade laki-lakiku berteriak!

" Bu, ibu! Itu ular apa kadal sih?? ", teriaknya memanggil ibu sambil menunjuk ke arah bawah TV.

Ibu dan aku pun seketika menghampiri sambil melihat kearah bawah TV yang ditunjuk adekku.

" Ular Mas! Ular! Ya Allah... Lumayan gede Mas! ", kata Ibu panik.

Dan anehnya, ade perempuanku, Tri, ga percaya klo ada ular. Padahal dia lagi ada diruang TV. Aduh, aduh... Langsung deh aku refleks narik dia buat jauh-jauh dari sana. Dwi, Ibu dan aku langsung ngambil linggis, pacul sama tongkat besi. Huft! Panik seketika, ketika tahu ular itu ular kobra yang mencoba melawan tapi tak bisa karena terjebak dilantai keramik yang licin. Ibu menyuruhku menelepon Bapak, kalau-kalau Bapak sudah sampai deket rumah bisa nunggu Bapak buat ngebunuh ularnya.

" Assalamualaikum, Pak lagi ada dimana? ", tanyaku membuka percakapan ditelpon.
" Masih di UKI, kenapa? ", tanya Bapak balik.
" Ada ular Pak, diruang TV. ", jawabku singkat.
" Hah? Ular? Gede-kecil?? Ular apa? Kok bisa? Darimana ya?? ", tanya Bapak bertubi-tubi, bikin aku semakin panik.
" Lumayan gede Pak, ular kobra, ga tau darimana. Dari belakang mungkin, tadi sih Dwi liat lagi mau masuk ke arah kolong TV. Ya udah deh, nanti diusahain dulu bertiga. ", jelasku.
" Ya udah, hati-hati aja. ", ucap Bapak.
" Iya, assalamualaikum. ", kataku menutup pembicaraan.
" Waalaikumsalam. ", jawab Bapak.


Huft! Aku menarik napas panjang, takuuuuuutttt! >.<

" Gimana, Bapak lagi dimana? ", tanya Ibu sambil sibuk mengamati ularnya. Dwi juga mencoba menghentikan gerakan ular itu dengan linggis yang dipegangnya.
" Bapak masih di UKI bu. Katanya klo bisa diusahain dulu aja sama kita. ", kataku.
" Oh, ya udah. Ini juga lagi diusahain. ", kata Ibu dengan raut wajah panik, takut serta napas yang sedikit tersengal-sengal.

Aku?? Bagaimana dengan aku. Hehehe... Hanya berdiri mematung jauh dari ruang TV bersama Tri dengan masih memegang tongkat besi. Percuma, ngambil tongkat besi kalo ga dipake. Hehehe... :p Sesekali berteriak memperingatkan Dwi dan Ibu untuk hati-hati. Rempong deh aku! Hehehe... :p

" Nah! Ibu! Ibu cepet pukul kepalanya! Dwi dapet badannya nih! Cepet bu, cepet! Dwi lemes nih! Takut lepas lagi! ", teriak Dwi memberi perintah pada Ibu untuk segera memukul kepala ularnya.
" Iya, iya! Mana sini, biar ibu pacul! ", kata Ibu sedikit panik.
" Di pacul?? Sawah kali dipacul.. ", celetukku. Hehehe... Masih sempet bercanda, bukannya bantuin. :p
" Kena lo! Ancur lo! Mati lo! ", kata Ibu geram sambil terus memukul-mukulkan pacul ke kepala ular.


Akhirnya, riwayat hidup ular itu mati ditangan Ade dan Ibuku. Duo Panji sang penakluk! Untung ada panji sang penakluk! ;p

" Alhamdulillah... Ya Allah, Engkau melindungi anak-anak dan keluargaku dari ular itu. ", ucap Ibu bersyukur.
" Alhamdulillah... ", kompak aku, dan 2 adeku mengucap syukur.

It's time to bersih-bersih.... Menghapus jejak pembunuhan yang baru saja terjadi, agar tidak tercium oleh siapapun. Hehehe... Lebay mode: On :p

Capek juga... Padahal aku ga ngapa-ngapain cuma teriak-teriak aja. Hehehe... :p
Langsung kembali ke laptop! Kya tukul. :p Update status di FB tentang kejadian yang baru dialami tadi. Lumayan banyak yang komen. Walaupun orangnya itu-itu aja. :p

Ada yang komen,

Aa: Hati-hati sekarang malam jumat klo bisa jangan dibunuh didalem rumah takut ada apa-apa. Kya Aa pernah sakit gara-gara bunuh ular. Baca yasin aja 3x.
Kenyar: Klo ular dibunuh didalem rumah takutnya ada "sodara-sodaranya" yang nyariin. Jadi klo bisa jangann dibunuh didalem rumah.
Tante: Mudah-mudahan ga ada apa-apa.

Tanggapan aku. Semua ada benernya. Memang saat itu, hari kamis malam jumat, seharusnya yasinan, ini malah ga. Memang peringatan juga dari Allah. Terus memang ada benernya sih, takut-takut ada ular lain yang nyariin ular yang dibunuh tadi. Lebih hati-hati aja sekarang. Semua kejadian selalu ada hikmah. :)

Kamis, 21 Januari 2010

Misteri Foto


Kemaren bener-bener hari yang amat sangat merindu bagi Elin. Udah beberapa hari belakangan ini, dia uring-uringan terus. Sakit malarindu rupanya dia. Hehehe... Maklum... Lagi kangen-kangennya sama pacar dan berhubung juga dia lagi dateng bulan. Jadinya... Jadi deh... Hehehe...

Seharian dia Online... Facebook, Twitter, Blog, YM sama temen-temen. Biar ga inget sama yayang, katanya. Hehehe...

Wah, hujan! Deras banget pula! Angin kencang, petir menggelegar! Ngeriii... >.<
Elin pun semakin ke inget Farhan, pacarnya. Akhirnya dia mencoba sms Farhan. Mudah-mudahan ga ganggu dia kerja, pikirnya.

Elin: Yang, disana ujan ga? Disini ujan deras banget, angin kencang sama petir. Ngeri deh yang!
Farhan: Iya, sayang... Disini juga ujan... Bobo aja yang... Sambil liat foto aku... :)
Elin: Hehehe... Ntar aja ah, bobonya! Lagi tanggung corat-coret di Blog. Kamu lagi apa? Jangan telat makan siang...
Farhan: Lagi ngurusin kerjaan, iya sayang... :)
Elin: Ok! Lanjutin kerjanya... :)


Itulah isi sms Elin. Setidaknya dia tahu sekarang keadaan Farhan yang lagi sibuk sama kerjaannya. Elin pun melanjutkan kesibukkannya tadi guna mengalihkan pikiran pada Farhan.

Malam seperti biasa, Elin bersantai di ruang TV menonton acara musik dan komedi kesayangannya. Tiba-tiba dia teringat Farhan lagi. Ckckckck... Makin parah sepertinya malarindu Elin. Hehehe... Elin pun memutuskan untuk menelepon Farhan. Eiits! Niat itu pun terhenti, walau sebenarnya niat menelepon Farhan sangat kuat. Akhirnya...

Elin: Sayang... Kamu masih sibuk sama kerjaan ya?
Farhan (membalas sms dengan nomor handphone berbeda): Ga sayang... Aku lagi di Bandung nih... :)


Deg! Niat untuk menelepon Farhan, malas seketika. Dia lagi ga disini, diluar kota. Huft! Mending tidur aja deh! Pikir Elin malas.

" Tumben kamu jam segini udah tidur, Lin? ", tanya Mama heran.
" Hehehe... Udah ngantuk Ma. ", jawab Elin menutup kesedihan.
" Ngantuk?? Tadi kan kamu tidur siang 3 jam, masa sekarang udah ngantuk?? ", tanya Mama lagi penuh keheranan.
" Hehehe... Kebanyakan denger musik kali Ma. ", jawabku sekenanya sambil berlalu menuju kamar.


Didalam kamar, Elin membuka diarynya. Menuliskan apa yang dia rasakan hari ini. Mulai dari bangun tidur sampai pada dia beranjak tidur. Semua isinya tentang rindu. Ckckckck... Pas banget klo Elin juga nulis diary sambil denger lagu Kerispatih, Lagu Rindu. Hehehe... Kena banget tuh pasti dihati... :p

Tik... Tik... Tik... Tanpa terasa air mata Elin jatuh membasahi diarynya. Entah apa yang membuat dia menangis. Sampai akhirnya dia tertidur.

Pagi hari ketika bangun tidur, Elin terkejut mendapati foto Farhan yang dipasang di dinding kamarnya tiba-tiba sudah ada dalam pelukannya. Masih dengan pikiran yang dipenuhi tanda tanya kenapa foto Farhan bisa ada dipelukannya, Elin mencoba mengingat-ngingat apa yang terjadi semalam.

Elin ingat terakhir dia menangis saat menulis diary, selebihnya dia tertidur. Elin ingat, memang dalam tidur dia bermimpi tentang Farhan, tapi tidak berhubungan sama foto Farhan. Apa aku ngelindur ya??, pikir Elin penasaran. Serem amat, ngelindurnya.. pikir Elin masih tidak percaya dengan apa yang terjadi. Hehehe... Elin... Elin... Horor banget sih...! :p Akibat rindu yang terpendam, tuh... :p Sampai saat ini pun, Elin masih penasaran akan kejadian itu. Jangan-jangan, malam-malam berikutnya foto itu jalan-jalan lagi... Iiiiihhh, takuuuuut! Hehehe.. :p

Selasa, 19 Januari 2010

Cinta Tak Mengenal Usia

" Akhirnya, ku menemukanmu... Saat raga ini, ingin berlabuh... Ku berharap, engkaulah jawaban sgala risau hatiku dan biarkan diriku mencintaimu hingga ujung usiaku. "

Lirik lagu dari Naff ini pas saat aku, Dahlia seorang wanita yang telah lama mengharapkan ada pria sepertimu disampingku. Dan akhirnya aku pun menemukanmu. Sebelumnya, saat aku mulai duduk dibangku kuliah, aku tak ingin bermain-main dalam hal percintaan. Dalam hati aku bertekad kuat, untuk memilih pria yang bisa 1 tujuan dengan ku, pria yang bisa bertanggung jawab dalam segala hal dalam hidupnya dan itu pasti menunjukkan dia akan bertanggung jawab terhadapku juga, pria yang baik, pria jujur, pria yang mau bekerja keras, pria yang sayang tidak hanya denganku tapi dengan keluarganya dan keluargaku, pria yang mapan. Tidak munafik aku pasti akan mencari pria yang sudah bekerja. Karena aku yakin, aku akan menemukan pria itu untuk menjadi pendamping hidupku selamanya nanti, dan tidak mungkin aku dibiayai hidup hanya dengan cinta. Pengharapanku terhadap datangnya cinta sejati ternyata terwujud. Ya, kamu! Dahlan, pria yang bekerja sebagai salah 1 staff IT di perusahaan ayahku bekerja kini telah menjadi pacarku dan aku yakin kamu juga adalah cinta sejatiku, walau kita baru pacaran 1 tahun 6 bulan.



Aku kenal dengan dia pada saat acara kantor ayah yang diwajibkan mengajak seluruh anggota keluarga untuk menikmati acara tersebut di puncak. Ketika itu, ayah mengenalkan keluargaku ke keluarga Dahlan. Saat itu, ia datang bersama kedua orang tuanya dan adik perempuannya. Saat pertama bertemu, aku tak merasakan perasaan apapun terhadapnya. Aku merasa dia terlalu serius dan terlalu dingin. Aku tidak suka pria seperti dia. Setelah berkenalan, ayah dan bunda asyik ngobrol dengan yang lainnya. Aku bingung apa yang harus aku lakukan saat itu. Tak ada anak temen ayah yang seumuran, bahkan mereka jauh lebih muda dan lebih tua dariku.

Saat dalam kebingungan, Mas Dahlan menghampiriku, begitulah panggilan aku terhadapnya.

" Hey, sendirian aja? Ga gabung sama yang lain? ", tanyanya.
" Eh, ga... Lagi pengen sendiri aja. ", jawabku bohong mencari alasan.
" Masa acara seneng-seneng kya gini, kamu malah mau sendirian?? Yuk, saya temenin deh jalan-jalan ke kebun teh. Mau ga? " tanyanya lagi untuk menemaniku.

Aku menatapnya penuh kecurigaan. " Jangan-jangan dia mau macem-macem nih sama aku? ", gumamku dalam hati. Entah darimana dia tahu apa isi pikiranku. Mungkin dia punya indera keenam. Hehehe... Kemungkinan yang ga masuk akal.

" Tenaaaaaang, saya ga akan macem-macemin kamu. Cuma mau menemani nona manis ngobrol aja, daripada sendirian ga jelas kya gini. hehehe.. ", jelasnya sambil merayu.
" Ok deh! ", kataku meng-iya-kan.

Akhirnya kami mengitari hamparan permadani hijau kebun teh itu. Berjalan, berbasa-basi ini-itu sampai akhirnya kami tenggelam dalam perbincangan yang seru. Masih sama perasaanku terhadapnya. Layaknya adik-kakak, kami bercanda, bersenda gurau, saling ejek. Hehehe... Lucu klo inget itu. Sampai akhirnya, kami berpisah dan saling bertukar nomor kontak.

Sejak saat itu, kami sering sekali smsan, telpon-telponan, bahkan chatting. Hari demi hari, kok aku semakin deket ya sama Dahlan?? Mulai merasa jaim, mulai menjaga sikap dan kata-kata, pokoknya ga aku banget deh! Kenapa ya?? Apa ini namanya cinta?? Mungkinkah Mas Dahlan cinta sejati yang aku cari selama ini?? Semenjak muncul perasaan aneh itu, aku selalu deg-degan kalo nerima sms atau telpon dari Mas Dahlan. Huh! Jantungku selalu berdetak kencang klo udah komunikasi sama dia.

Akhirnya kita memutuskan jalan bareng, pendekatan pribadi masing-masing dan pendekatan ke keluarga. Bunda orang pertama yang tahu hubunganku sama salah satu staff IT di kantor ayah itu. Kaget, pastinya... Hehehe... Bunda ga nyangka, anak gadisnya ini berani menjalani hubungan dengan seorang pria yang usianya jauh 7 tahun dariku.

" Yakin kamu nak? Yakin? ", tanya Bunda meyakinkanku.
" Yakin Bun.. InsyaAllah, yakin Bun.. Dahlia udah memikirkannya matang-matang, malah hampir gosong Bun. Hehehe.. ", jelasku setengah bercanda.

Aku pun bercerita pada sahabatku dikampus. Reaksi yang sama seperti Bunda, kaget dan ga percaya.

" Hah?? Lo jadian sama Mas Dahlan yang lo pernah ceritain itu?? Cocok sih, dari nama aja udah Dahlia, Dahlan. hehehe... Eh, apa ga ketuaan?? ", tanya Elga, sahabatku.
" Iya... gue jadian sama Mas Dahlan. Seneng deh! Akhirnya gue nemuin cinta yang cocok. Tua?? Ga ah! Ga masalah buat gue, selagi dia cocok n pengertian sama gue. It's Ok! :) ", jelasku penuh semangat.

Dari kisahku diatas, aku jadi berpikir.. Apa setiap orang memandang cinta karena usia semata?? Klo tidak seumur itu tidak baik?? Atau terlalu jauh beda usianya juga tidak baik?? Apa adil seperti itu??



Menurutku tak adil aja. Bukannya karena aku yang mengalami, tapi pada kenyataannya sekarang pun banyak mereka yang bercinta tanpa melihat lagi usia. Ada yang cowo lebih muda dari cewenya. Ada yang seumuran, ada yang cewe jauh lebih muda dari cowonya. Menurutku itu wajar-wajar aja. Klo pun mereka merasa cocok 1 sama lain, kenapa kacang?? Hehehe... Why Not, maksudnya.. :p

Cinta tak mengenal usia. Ya, karena kebahagiaan manusia terdapat dalam cinta. Tua, muda, anak-anak pun butuh cinta, butuh kasih-sayang. Perbedaannya hanya pada cinta sebagai apa, hubungan cinta seperti apa. Tidak mungkin Nenek "cinta" sama cucunya, layaknya sepasang kekasih. Mereka mencinta karena hubungan history keluarga saja.
Temen aku pun ada yang berpacaran sama cowo 10 tahun lebih tua darinya. Kalo cinta sudah bicara, kita mau bilang apa! Begitu pun dengan aku. :p

Semua itu memang harus di syukuri , walaupun demikian kita sebagai manusia yang di beri kelebihan untuk berfikir dengan logika , maka memang itu yang harus kita lakukan.
Seperti angin segar yang berhembus lembut mengenai tubuh kita, itulah cinta yang seharusnya kita dapatkan.

Cinta itu buta… Cinta tidak mengenal usia, paras rupa, mahupun kekayaan dan harta karun, tetapi dari keikhlasan dari hati setiap insan antara satu sama lain.

Dari bayi pun manusia sudah memiliki rasa cinta, pada orangtua tentunya. Lalu setelah lebih dewasa, rasa cinta kepada Tuhan yang harus dijadikan sebagai yang nomor 1, sampai akhir hayat.

Bagaimana menurut kalian tentang " Cinta Tak Mengenal Usia " ??

Sabtu, 16 Januari 2010

Kenapa dia, mereka, bukan aku??

Aku audrey. Audrey c tampang jutek, itu kata orang-orang sekitar yang sebetulnya mereka belum kenal aku secara dekat. Aku ini pintar tapi belum tergolong cerdas. Bukan sombong atau apa, tapi mereka yang disekitar aku pun mengakui itu. Aku punya banyak teman, beberapa sahabat yang tentunya hanya aku percayai, pelanggan setia terhadap produk bisnis ku, dan orang-orang yang sayang aku.

Kalian pasti berpikir negatif tentang aku saat membaca perkenalan aku diatas tadi. Kalian pasti berpikir, aku ini orang yang sombong, egois, berambisius tinggi untuk mendapat sesuatu, keras kepala, emosional. Tapi taukah kalian?? Aku ini hanya seorang gadis pemalu, penakut, pemaaf dan minder. Terkadang aku juga gampang emosi jika ada sesuatu yang ga enak dihati. Pasti kalian bingung, kenapa dengan aku seperti ini, aku bisa punya banyak teman, sahabat, pelanggan dan orang-orang yang sayang sama aku!!???



Aku ini memang pemalu. Pemalu untuk memulai perkenalan dengan orang lain. Jika sudah kenal, aku ini bisa langsung diajak ngobrol asyik kok! Aku ini pemalu untuk bisa marah, kesel, bete terhadap seseorang atau apapun. Aku ini gadis yang punya rasa ga enak hati yang sangat tinggi terhadap siapapun dan apapun meski itu membuat diriku sakit. Aku ini pemalu untuk memulai sesuatu yang baru. Harus ada yang mulai dan membantuku dulu, baru aku bisa berani maju bisa dikatakan penakut untuk mencoba hal-hal baru, padahal aku belum tentu hal-hal yang aku takutkan itu terjadi.

Aku ini gadis yang punya rasa pemaaf yang tinggi. Sebesar apapun kesalahan seseorang terhadapku, walaupun bisa bikin aku sakit seumur hidup, aku pasti akan memaafkan. Ya, tetap dengan rasa ga enak hati yang aku punya, bahwa dia/mereka adalah orang yang aku sayang.

Aku suka minder jika sudah berhadapan dengan orang-orang yang memiliki kelebihan tertentu dibanding aku. Padahal aku tau, aku mempunyai kelebihan lain yang mereka tidak punya. Entah kenapa aku suka seperti itu, tidak percaya diri dengan apa yang aku miliki dan itu membuat aku suka merendah. Untungnya mereka yang disekitar aku tau, aku bisa. Mereka selalu support.

Mereka... Kenapa mereka bisa dekat denganku ya?? Apa karena aku pintar, pemaaf, gampang diajak kerjasama, ga tegaan?? Entahlah... Terkadang aku suka sakit dan menggerutu sendiri jika dia, mereka lebih beruntung dari aku. Ya, aku menyebutnya keberuntungan karena aku tau kemampuan mereka masih ada dibawah aku. Dalam nilai, aku masih lebih besar dibanding mereka, semangat belajarku lebih tinggi dari mereka. Tapi kenapa, terkadang aku yang mengajari mereka beberapa pelajaran yang sulit, justru mereka yang lebih baik nilainya daripada aku??? Mengenai pekerjaan, aku yang merekomendasikan mereka dan tentu aku ikut masuk tapi kenapa dia, mereka yang diterima??? Aku yang sibuk cari informasi kesana-kesini tapi lagi-lagi kenapa dia, mereka yang beruntung dan dapat pengalaman lebih?? Kenapa bukan aku???

Apa karena aku hanya dewi penolong dan keberuntungan mereka?? Tapi kenapa aku selalu tidak dapat seperti dia, tidak dapat seperti mereka??? Apa yang salah pada diriku??? Belajar, bekerja, sedekah, solat, doa udah rutin dan menjadi kewajibanku. Lalu apa?? Sampe saat ini pun aku tidak tau jawabannya...



Cerita diatas itu merupakan kisah nyata. Yuk, bantu Audrey dalam masalahnya itu! Bantu menata hatinya kembali agar tidak patah semangat dalam segala hal apapun yang terjadi dalam hidupnya. Saya mengajak pembaca untuk ikut membantu Audrey. Bisa berupa saran, kritik mungkin, dan bagi pengalaman kamu kepada Audrey dan solusi terbaik untuk menyelesaikan masalahnya. :)

Rabu, 13 Januari 2010

Percakapan 2 Orang Ibu

Sore ini, aku baru pulang dari kampus. Dijalan cukup padat dan macet. Jakarta memang biangnya kepadatan lalu lintas. Mau pagi, siang, sore selalu macet.

Sialnya, mobil angkot yang aku tumpangi ngetem disebuah halte stasiun.
Tambah panas lah didalam angkot.
Tak lama, ada 2 ibu yang naik angkot ini. Sepertinya mereka baru pulang kerja.

" Iya, Sa... Dia kerumah aku, terus cerita-cerita gtu deh. ", ujar salah 1 ibu yang memakai jilbab coklat meneruskan pembicaraan.

" Dia lama dirumahmu? " tanya ibu 1nya yang memakai jilbab putih memberi tanggapan balik.

Wah, seru banget nih 2 ibu ceritanya. Ga maksud nguping, tapi emang pasti penumpang 1 angkot yang lain dengar. Apalagi aku tepat berada di depan 2 ibu itu. Suaranya kenceng c... :p

" Udah gtu kan diruang tamu aku ada foto keluarga, dia langsung ngeramal gtu. ", ucap ibu jilbab coklat.

" Ngeramal gimana maksudnya?? Emang dia bisa ramal gtu ", tanya ibu jilbab putih.

Sepertinya mereka sedang membicarakan seseorang yang bisa meramal.

" Ga tau juga sih aku, tapi hampir semua yang dia bilang bener. Pertama dia liat anak aku yang paling besar, Rara. Dia bilang, anak lo yang ini pasti pinter! Dari TK sampe sekarang selalu dapet juara umum.
Wah, kok dia bisa tau gtu padahal dia ga kenal sama keluarga aku, ke rumah pun baru 1 kali, kemaren itu. Trus, dia liat foto Reza. Yang ini mah masih ga keliatan pinternya, agak bandel ya? Yang gue liat sih, gtu. Apa-apa mesti diturutin kemauannya.
Makin penasaran aku sama ramalan-ramalannya dia. Trus aku giniin, klo suami aku gimana orangnya? Klo kamu liat dari fotonya? Klo gue liat, suami lo galak ya, tapi di 1 sisi dia itu baik, sayang banget sama keluarga. Tapi hati-hati, sekarang banyak suami yang dirumah memang punya anak-istri tapi diluar ngakunya bujang.
(Ibu jilbab coklat tertawa). Aku cuma bisa ketawa ngedenger kya gtu. Aku tau suami aku ga kya gtu. ", cerita ibu jilbab coklat.

" (Ibu jilbab putih tertawa). Ya iyalah... Amit-amit punya suami kya gtu. ", ucap ibu jilbab putih.

" Eh, gimana rapor anakmu? Adit alhamdulillah nilainya bagus-bagus. Masuk 10 besar. ", lanjut ibu jilbab putih.

" Ga tau, aku belum tanya anak-anak. Nanti aja klo udah dirumah. Biar mereka enak cerita. Tapi aku percaya sih sama Rara. Klo Reza masih naik turun semangat belajarnya. ", jawab ibu jilbab coklat.

" Klo aku, setiap malam aku periksain buku-buku Adit. Sambil dia belajar, sambil aku suruh dia perbaiki apa-apa yang salah tadi disekolahnya. ", jelas ibu jilbab putih.

" Aku juga ngontrol anak-anak aku. Aku kan punya nomor telp wali kelas Rara sama Reza. Jadi aku ngontrol mereka lewat wali kelas. Gimana belajarnya, nilai-nilainya, kelakuannya disekolah. Alhamdulillah ga ada masalah sih. Paling Reza bandel-bandel dikitlah. ", jelas ibu jilbab coklat.

" Harta yang paling berharga dan bernilai itu anak. ", lanjut ibu jilbab coklat.

" Iyalah, anak pinter, baik terus sukses, yang banggakan kita, ibu sama ayahnya. Bawa nama baik keluarga juga kan. ", ucap ibu jilbab putih.

" Eh, mau ke mangga dua lagi kapan? Aku mau beliin anak-anak sama ayahnya baju. Apalagi Rara, yang udah tau mode. Mau mode inilah, itulah. ", lanjut ibu jilbab coklat.

" Hari sabtu aja, aku juga mau nyari baju buat ibuku sama ibu mertua. ", jawab ibu jilbab putih.

Pembicaraan pun terhenti saat mereka turun di tempat yang sama.
Wah, seru banget aku denger pembicaraan 2 ibu itu. Mulai dari seputar temen, keluarga sampe hal-hal umum.
Ibu-ibu yang aktif bekerja dikantor, tapi tidak melupakan keluarganya yang ada dirumah. Tidak lupa akan anak-anak mereka yang masih butuh perhatian mereka, baik soal sandang, pangan sampe pendidikannya, tidak lupa pada suami sebagai imam, kepala rumah tangga dan pencari nafkah keluarga walaupun mereka sendiri bekerja.
Ibu-ibu yang hebat dimataku. Bisa membagi waktu antara dirinya sendiri, keluarga dan karir.