Selasa, 24 Maret 2015

Perlukah Rasa Khawatir Ini?

Sayang.. Aku tau kamu lagi kerja. Berusaha untuk selalu membahagiakan aku. Berusaha untuk memenuhi kebutuhan kita. Berusaha untuk menafkahi aku dg baik.

Sayang.. Bolehkah aku mengkhawatirkanmu? Khawatir jika kamu telat makan siang. Khawatir jika kamu lupa solat. Khawatir jika kamu telat pulang ke rumah.

Sayang.. Perlukah rasa khawatir ini?

Apa Kau Demikian?

Suamiku, ingatkah kau pada saat pertama kali kita bertemu? Saat itulah aku merasa benci padamu. Apa kau demikian?

Suamiku, ingatkah kau pada saat pertama kali menyapaku? Saat itulah aku merasa acuh padamu. Apa kau demikian?

Suamiku, ingatkah kau pada saat pertama kali berbincang denganku? Saat itulah aku merasa gugup. Apa kau demikian?

Suamiku, ingatkah kau pada saat mengutarakan niatmu untuk menikahiku? Saat itulah aku merasa haru. Apa kau demikian?

Suamiku, ingatkah kau pada saat melamarku didepan orang tuaku? Saat itulah aku merasa bahagia. Apa kau demikian?

Suamiku, ingatkah kau pada saat berdiri dipelaminan sbg pengantin dan pendamping hidupku? Saat itulah aku merasa beruntung. Apa kau demikian?

Suamiku.. Aku hanya ingin kamu tau, bagaimana perasaanku padamu dari awal kita bertemu sampai sekarang aku sbg istrimu. Aku sangat bahagia.

Suamiku.. Aku hanya ingin kamu tau, kata2mu yg dulu selalu terpampang dihalaman media sosial saat kau mencoba mendekatiku, selalu aku nantikan. Bahkan sampai sekarang.

Suamiku.. Aku hanya ingin kamu tau, gayamu bicara ditelpon yg dulu hampir tiap malam bahkan disela-sela waktumu bekerja, selalu aku nantikan. Bahkan sampai sekarang.

Suamiku.. Aku hanya ingin kamu tau, kata2-kalimat-gambar2 manis yg dulu kau kirimkan kepadaku, selalu aku nantikan. Bahkan sampai sekarang.

Suamiku.. Aku hanya ingin kamu tau, aku selalu berusaha untuk jatuh cinta berulang kali padamu. Apa kau demikian? Tak ingin pernikahan ini hanya sekedar pernikahan. Apa kau demikian?

Suamiku.. Aku hanya ingin kamu tau, aku tak menuntut banyak darimu. Hanya perhatian, kasih dan sayang darimu.

Suamiku.. Ingatkah perhatian yg kau berikan padaku dulu? Apakabar, dimana kamu, sedang apa. Kalimat yg menurut sebagian orang adalah basa-basi, namun selalu aku nantikan. Apa kau demikian?

Suamiku.. Ingatkah kasih yg kau berikan padaku dulu? Nonton film kesukaan, jalan2 walau hanya untuk makan makanan kesukaan. Mungkin menurut sebagian orang adalah hal biasa, namun selalu aku nantikan. Apa kau demikian?

Suamiku.. Ingatkah rasa sayang yg kau tunjukan padaku dulu? Memanggilku lembut, memperlakukanku bak permaisuri. Mungkin menurut sebagian orang adalah palsu, namun selalu aku nantikan. Apa kau demikian?

Suamiku.. Aku hanya ingin kamu tau, semakin hari, aku semakin cinta. Semakin hari, aku semakin rindu. Apa kau demikian?

Kamis, 19 Maret 2015

Mendambamu, buah hatiku..

Tiap hari rutinitasku sbg seorang istri adalah bangun sepagi mungkin sebelum subuh. Jreeeeng.. Pas ke kamar mandi, hendak cuci muka, "tamu" bulanan datang. "Masih datangkah bulan ini?", tanyaku dalam hati sambil termenung dipojok kamar mandi. Bukan, bukan karena aku berharap menopouse. Karena aku berharap dapat hadiah terindah di tahun ini.. Punya anak setelah hampir 3 tahun menikah.
Tak terasa, air mata telah deras membasahi pipi ini. Ku usap air mata ini hingga kering, lalu aku beranjak ke kamar untuk membangunkan suami solat subuh. Menahan diri untuk tidak bersedih, menahan diri untuk tidak nangis saat dia bangun menatapku. Oh.. Betapa rapuhnya aku.. "Ay, bangun.. Solat subuh dulu!", kataku pelan membangunkannya. Menahan tangis untuk tidak pecah didepannya. Suami beranjak bangun dan segera mengambil air wudhu untuk solat. "Ayo, yank! Sudah siap buat solat?", ajaknya. Huuft, sambil menghela napas untuk nahan sedih ketika menjawabnya, "Aku lagi ga solat ay..", jawabku pelan. Setelah dia selesai solat, aku menghampirinya. "Ay, please peluk aku!", pintaku pelan. Seraya dia memelukku. Pelukkannya begitu hangat, menenangkan. Seraya itu aku menangis sambil berkata pelan, "Aku haid, ay..". "Ga apa2, yank.. Kita usaha terus dan berdoa terus ya..", jawabnya berusaha menenangkanku. Suamiku, yang kau katakan bikin aku tenang sekaligus sedih. Aku merasa belum menjadi seorang istri yg baik, yg bisa membahagiakanmu dg kehadiran buah hati. Aku tak tahu apa yg ada dipikiranmu, dikala tiap bulan "tamu"ku datang. Apakah kau juga berpikiran sama denganku, suamiku? Tiap bulan selalu berharap dan berharap akan hadirnya buah hati kita? Ya, itu yg terjadi padaku. Tiap tahun, tiap bulan bahkan tiap hari aku selalu berharap. Tak henti-hentinya aku memohon dan memasrahkan segalanya padamu ya Allah. Berilah hamba kekuatan hati dan kesabaran luas untuk menjalani ujian dari-Mu ya Allah. Aku yakin, Engkau telah mempersiapkan hal terindah itu jika tiba waktu yg tepat untuk kami. Ya Allah.. Ya Rabbi.. Karuaniakan hamba buah hati. Jangan biarkan hamba hidup dalam kesendirian tanpa keturunanmu. Hanya Engkaulah ahli waris terbaik. Amiin..

Sabtu, 20 November 2010

Kecewa->Terpuruk->Bahagia

Pernah merasa dalam keadaan terpuruk?? Paliiiiing terpuruk. Berada pada titik puncak keterpurukan. Mungkin diantara kalian pernah merasakan hal ini. Saya pernah merasakan keadaan ini. Keadaan dimana saya sangat kecewa, marah, benci, sedih dan perasaan emosi yang tak seharusnya ada kala itu. Semua orang saya salahkan sebagai penyebab kegagalan saya pada waktu itu termasuk diri saya sendiri dan seharusnya pun saya tidak bersikap demikian. Satu hari penuh saya habiskan waktu mengurung diri dalam kamar. Menangis... kadang menertawakan kegagalan saya. Betapa bodoh dan gilanya saya kala itu.



Dalam keadaan tersebut saya banyak curhat dengan orang-orang yang mampu memberi saya ketenangan, tidak lupa disetiap sujud saya selalu curhat sama Allah swt. Panjang lebar saya curhat meluapkan uneg-uneg saya kepadaNya. Musik dan buku adalah sesuatu yang saya butuhkan setelahNya. Seperti dikasih jalanNya, saya menemukan buku yang ntah dari kapan saya beli dan belum 1 halaman pun saya baca, mungkin karena kesibukan saya pada waktu dulu. Buku yang pada halaman pertama pun saya sudah dibuat tersenyum. Lembar demi lembar halaman tak kulewati sedikit pun. Waktu pun ikut terlewati seiring berakhirnya cerita demi cerita dalam buku itu.

Keesokan harinya, saya mulai merasa tenang. Sejenak melamun didepan jendela kamar sambil memperhatikan burung-burung gereja yang terbang kesana-kemari. Saya mengerti.. Keadaan yang saya alami hari kemarin adalah suatu fase kehidupan. Roda kehidupan yang terus berputar. Tak selamanya apa yang saya inginkan dapat selalu terwujud.



Tiada hidup tanpa kegagalan, jatuh, duka, derita dan pengorbanan. Hidup memang tidak selamanya berjalan mulus dengan apa yang kita pikirkan sebelumnya. Ada berbagai macam tantangan hidup yang harus mampu kita lalui. Gagal dalam ujian, kehilangan pekerjaan, belum mendapat pekerjaan, kehilangan orang yang dicintai bisa menyeret kita kedalam keterpurukan.

Bila kita cukup cerdas dalam menghadapi tantangan kehidupan, bermacam bentuk benturan keras seperti itu seharusnya tidak membuat kita semakin terpuruk. Ternyata tantangan kehidupan adalah merupakan kesempatan untuk introspeksi diri. Anggap seperti benturan keras dalam kehidupan yang akan menjadikan kita segera sadar atas kekeliruan yang telah dilakukan, kelemahan yang harus diperbaiki, sehingga mampu menjadikan diri kita lebih baik lagi nantinya.

“Remember the two benefits of failure. First, if you do fail, you learn what doesn’t work; and second, the failure gives you the opportunity to try new approach. – Ingatlah 2 keuntungan yang kita peroleh dari kegagalan. Yang pertama adalah mempelajari apa yang tidak berjalan dengan baik; dan kedua adalah menjadi kesempatan bagi kita untuk mencoba pendekatan baru,” kata Roger Van Oech.




Kalimat motivasi itulah salah satu yang saya baca dan sampai saat ini masih terpatri kuat dalam benak ini. Memotivasi saya untuk bangkit dari keterpurukan dan memulai sesuatu yang baru lagi. Selama kita hidup, tantangan kehidupan akan selalu ada dan tak akan pernah ada habisnya.

Kini pikiran saya terbuka akan apa yang saya alami ini. Keadaan terpuruk yang sebenarnya membawa hal positif pada diri kita sendiri untuk selalu memperbaiki diri menjadi lebih baik, lebih baik dan lebih baik lagi kedepannya. Semoga apa yang terjadi pada saya ini membawa saya pada kedewasaan, kebijaksanaan dan kualitas iman yang lebih baik lagi. Begitu pun dengan Anda..

*sebuah dorongan dan inspirasi untuk NAIK dan TURUNnya kehidupan :)

Selasa, 16 November 2010

Apa sih Guillain-Barre Syndrome itu??

Pagi ini saya online dan buka Facebook. Ada status dari kakak senior waktu aku kuliah tentang temannya yang meninggal dunia pagi ini akibat menderita suatu penyakit. Guillain-Barre Syndrome, namanya penyakitnya. Pertama membaca nama penyakit ini terdengar asing bagi saya, mungkin sama dengan apa yang teman-teman pikir. Saya pun langsung googling untuk mengetahui lebih jelas tentang penyakit atau sindrom ini. Cukup sulit menemukan hasil pencarian tentang sindrom ini, mungkin karena sindrom ini termasuk sindrom langka. Setelah terus ditelusuri akhirnya saya dapat artikel tentang Guillain-Barre Syndrome ini.

Guillain-Barré syndrome adalah suatu kelainan dimana sistem imun tubuh menyerang bagian sistem syaraf tepi (perifer). Gejala pertama kelainan ini berupa lemah serta rasa geli di kaki. Pada banyak kasus, lemahnya bagian tubuh serta gangguan sensasi menyebar kearah tubuh dan tangan.

Intensitasnya terus menguat sampai akhirnya tubuh otot tidak bisa digerakkan sama sekali dan oasien lumpuh total. Jika sudah sampai tahap ini, maka hal ini merupakan kondisi emergensi karena bisa mengancam nyawa, Bayangkan saja otot pernafasan juga lumpuh, maka akan menyebabkan kematian. Pada umumnya pasien akan mengalami penyembuhan total, walau ada sebagian yang tetap mengalami gejala lemahnya otot.

Guillain-Barré syndrome sebetulnya jarang ditemukan. Biasanya kelainan ini timbul beberapa hari atau minggu setelah pasien mengalami gejala2 infeksi pernafasan atau infeksi saluran cerna. Biasanya pembedahan atau vaksinasi dapat mencetuskan sindrom ini.

Belum diketahui kenapa Guillain-Barré menyerang orang tertentu saja sementara sebagian lainnya tidak. Yang diketahui oleh ilmuwan adalah sistem imun tubuh menyerang tubuh sendiri menyebabkan apa yang kita kenal dengan penyakit autoimmune.

Refleks lutut biasanya menghilang. Karena sinyal yang berjalan di saraf sangat lamban, suatu tes yang dinamakan Nerve Conduction Velocity (NCV) dapat dilakukan guna membantu dokter menegakkan diagnosis. Dokter biasanya melakukan pengambilan cairan spinal dari tulang belakang penderitanya.

Tidak ada pengobatan khusus untuk kelainan ini. Pengobatan hanya akan mengurangi beratnya penyakit serta mempercepat proses penyembuhan pasien. Terdapat juga beberapa cara untuk mengatasi komplikasi penyakit ini. Plasmapheresis dan dosis tinggi immunoglobulin dipergunakan sebagai pengobatan.

Bagian pengobatan yang paling kritis dari sindrma ini adalah adalah mempertahankan fungsi tubuh pasien saat pemulihan sistem saraf. Hal ini kadang2 membutuhkan alat bantu nafas (respirator), monitor jantung atau mesin lainnya yang mempertahankan fungsi tubuh.

Periode pemulihan bisa beberapa minggu sampai beberap tahun. sekitar 30% masih tetap mengalami kelemahan sisa setelah 3 tahun dan sekitar 3% nya bisa mengalami kekambuhan setelah lama sekali.

Semoga keingintahuan saya tentang penyakit ini dapat bermanfaat juga bagi teman-teman pinkdisini... :)