Diary.....
Aku punya kesempatan lagi buat ngobrol sama Mr. Cool. Waktu itu obrolannya seputar “teman dekat” alias pacar. Dia yang mulai topik itu buat jadi obrolan.
“Cinta, udah punya pacar belum?”, tanyanya.
“Pacar?? Duh, ga usah ngebahas itu deh!”, jawabku.
“Baru putus ya?”, celetuk Mr. Cool.
“Kok, tau??”, tanyaku heran.
“Tau donk... Hehe...”, jawabnya.
“Mas sendiri?”, tanyaku lagi.
“Sedang mencari.”, jawabnya singkat.
“Cari yang kayak gimana?”, tanyaku lagi.
“Yang berjilbab!”, jawabnya lagi dengan singkat.
“Oh... Kalau sama Tia gimana?”, tanyaku mulai mengarahkan pembicaraan pada sesosok
Tia.
“Tia? Tia siapa?”, tanyanya penasaran.
“Itu loh, mahasiswanya Ms. Yan. Berjilbab...”, jelasku.
“Oh.. Tia itu.... Ga ah... Kenal deket aja ga, ngobrol kayak gini juga ga....”, jelasnya.
Duh, Mr. Cool tidak tertarik sama Tia. Gimana ya, biar dia tertarik..... Aku tidak bisa berkata-kata apa-apalagi mendengar jawabannya. Obrolanpun tetap berlanjut....
Diary...
Waktu ada jam istirahat kuliah, seperti biasa aku kumpul sama teman-temanku di bangku taman kampus.
“Cinta, tadi gue ketemu Mr. Cool. Dia nanya-nanya tentang lo gitu.”, ujar Rahma.
“Nanya-nanya tentang gue??”, aku balik bertanya.
“Iya, dia nanya lo udah punya pacar apa belum. Gue jawab aja belum, baru putus sama anak Paris”, jelasnya.
“Pantesan dia nanya itu juga ke gue... Lain kali ga usah lo jawab, suruh tanya ke gue langsung aja..”, pintaku.
“Mana gue tau.. Ya, udah deh! Ntar kalo dia nanya lagi, gue bilang ga tau.”, jelasnya.
Semenjak Rahma ngomong seperti itu, aku jadi kepikiran. Kenapa ya Mr. Cool nanya-nanya soal gue ke Rahma?? Apa dia???? Ah, tidak mungkin!
“Gue rasa, dia nanya itu ke gue buat informasi Mr. AA deh!”, tebaknya seakan bisa membaca apa yang sedang aku pikirkan.
“Biarin aja deh!”, jawabku singkat.
Semenjak itu, aku jadi kepikiran Mr. Cool terus. Kenapa ya? Apa aku suka juga sama dia? Apa aku jatuh cinta sama dia? Masa sih??
Perasaanku terhadap Mr. Cool pun, semakin dalam dan mengalir begitu saja ke dalam shoutout Fsku. Setiap hari perasaanku semakin dalam. Aku bertanya dalam diri, apa iya aku mulai tertarik sama dia? Apa ini hanya perasaan emosi diri saja? Emosi karena patah hati yang terdahulu?? Aku tidak ingin semua ini hanya pelarian hatiku saja, tapi semakin hari perasaan ini semakin nyata. Ya Allah... Beri kejelasan atas perasaanku ini?? Lebih baik lagi, hilangkan saja perasaan ini karena aku takut...
Diary, bila aku harus memilih... Aku memilih untuk tidak memiliki perasaan itu.
Takut, takut dan takut masih menyelimuti hatiku, kecuali jika memang dia seseorang yang bisa meyakini diri dan hatiku.
Pusing, ribet, dilema! Aku belum menolak Mr. AA karena aku tidak pintar untuk berkata “tidak”, dan sekarang muncul perasaan lain terhadap Mr. Cool. Ya Allah...
1 komentar:
Peringatan, Virus Cinta telah terdeteksi pada system anda, segera update antivirus anda :p
Posting Komentar