Sabtu, 31 Januari 2009

Diary Cinta dari Gedung G Lantai 3 (Halaman 6)

Diary.....

Waktu aku solat di gedung G lantai 3 dekat dengan ruang kelas biasa aku kuliah itu, jam tangan pemberian ibu hilang.......
Aduh..... Aku sempet bingung tuh! Takut juga, kalau ibu tahu...

Akhirnya, aku balik lagi ke tempat solat itu ditemani Lina. Seluruh bagian dari tempat itu aku telusuri, tapi nihil! Duh, tidak tahu deh aku harus giman!!!!!????

“Tanya aja Cin, ke orang lab! Siapa tahu ada yang nitipin jam tangan ke mereka...”, usul Lina.

“Tanya? Ke mereka? Ga ah! Ntar dikiranya, gue minta bantuan Mr. AA buat nyariin jam tangan gue!”, aku menolak.

“Yeeee, ga gitu juga kali. Siapa tahu jamnya ada di mereka, kan lo ga usah nyari-nyari kayak gini lagi.”, jawabnya.

Bener juga sih apa kata Lina, aku tanya deh soal jam tanganku yang hilang. Kebetulan ada Ms. Yan, tapi kata dia tidak ada seorangpun yang menemukan/menitipkan jam tanganku yang hilang itu. Melihat raut wajahku yang panik, Mr. Cool sama Mr. AA juga ikut nanya-nanya. Bahkan Mr. AA mengusulkan untuk membuat pengumuman. Sebenernya, aku tidak ingin membuat pengumuman soal jam tangan yang hilang itu, toh aku pikir kalau hilang ya hilang saja. Memang bukan rezeki kali ya.. Namun, mengingat itu jam tangan dari ibu, masa sih hilang. Nanti ibu menganggap aku tidak menghargai pemberiannya. Akhirnya, aku membuat pengumuman dan ditempel di tempat solat itu.

Diary....

Alhamdulillah, 2 hari setelah aku menempelkan pengumuman itu, jam tanganku ditemukan. Seneng banget deh! Aku tidak tahu siapa yang menemukannya, yang jelas orang sekretariat yang kasih kabar ke aku.

Dan malamnya.... Tebak Diary! Ada kejadian apa???

Mr. AA sms aku! Sumpah, aku kaget! Pasti dia tahu no. Hpku dari pengumuman yang aku pasang di tempat solat itu! Oh, bodohnya aku! Kenapa juga aku harus mencantumkan no. Hpku di pengumuman itu!? Kenapa tidak dititipkan saja ke orang lab atau ke sekretariat!?

Takdir kali ya...

Esoknya, dia mulai berani meneleponku. Baru kali ini ditelepon cowok... ^_^ Obrolannya seputar keluarga. Menurutku itu aneh... Kenapa harus keluarga? Kenapa juga tidak mengenai hal-hal yang bersifat umum, seperti kuliah atau apalah. Agak males juga sih, mendengarkan dia ngomong dan menjawab pertanyaannya. Obrolannya tidak nyambung sama apa yang aku obrolin ke dia.

Huh, Diary.... Ingin rasanya aku menutup teleponnya dengan suatu alasan. Bukan Cinta namanya kalau tega melakukan hal itu!

Diary..

Disela-sela pembicaraan kita, tiba-tiba dia mengungkit soal curhatan aku tentang dia di Fs sama teman cowokku. Sebenernya, aku curhat sama temanku itu lewat sms, tapi bodohnya temanku itu, dia balas lewat Fs. Ooooooo, aku benar-benar malu! Tidak tahu harus ngomong apa lagi... Saat aku terbata-bata mengklarifikasi hal itu, Mr. AA langsung memberikanku kuliah tujuh menit. Ga boleh ini, ga boleh itu, harus ini, harus itu. Wah, pusing deh! Aku tipe orang yang tidak terlalu suka diatur, apalagi sama orang yang baru dikenal. Bukan siapa-siapa aku, tapi udah berani ngatur-ngatur.
Parahnya lagi, dia menuduh aku! Katanya, dia lihat foto aku di Fs yang tidak memakai jilbab. Aku kaget dong!

“Ga ada tuh Mas, foto Cinta di Fs yang lagi ga berjilbab. Foto yang ga berjilbab, Cinta simpen di document pribadi, ga Cinta publikasiin ke siapapun.”, jelasku.

“Tapi ada kok, Mas liat tadi di Fs Cinta. Cinta lupa kali... Coba liat lagi nanti. Baiknya, foto yang ga berjilbab jangan di simpen di Fs..”, ucapnya.

“Mas, kali yang salah liat... Coba Mas liat lagi... Nanti Cinta juga liat, tapi setau Cinta sih, ga ada...”, jelasku mencoba bersabar.

Obrolanpun terhenti dibagian itu. Akhirnya, obrolan berakhir. ^_^

1 komentar:

Thesa Adi mengatakan...

ehm.. salah liat :p