Jumat, 27 Februari 2009

Diary Cinta dari Gedung G Lantai 3 (Halaman 10)

Ujian sebentar lagi dimulai! Semua sudah berkumpul dan menempati kursi masing-masing. Aku memilih duduk di barisan belakang. Ga tau kenapa, aku mulai merasa pusing dan mual. Ingin rasanya aku mengeluarkan isi perut makan siangku tadi. Dan ternyata... Ya! Beberapa menit ujian akan dimulai, aku meminta izin untuk ke toilet. Kebetulan Ms. Yan adalah salah satu pengawas ujian di ruangan itu. Di toilet, aku dengan mudah mengeluarkan semua isi perutku, mungkin yang tersisa hanya air saja. Huh! Lemas, mual dan pusing... Dalam hati aku bicara, “Apa aku bisa konsentrasi dalam ujian hari ini?”.

Ujian pun berlangsung... Aku yang masih merasa mual dan pusing berusaha mengerjakan soal-soal ujian itu dengan baik. Untung saja, soalnya tidak terlalu rumit dan apa yang aku pelajari di rumah sebagian besar ada dalam soal ujian itu.

Akhirnya, ujian usai...

“Cin, lo pucat banget! Lo sakit?”, tanya Septy.

“Tau nih! Kepala gue pusing banget! Mual juga...”, jawabku.

Tiba-tiba isi perutku kembali memintaku untuk mengeluarkannya. Lagi, lagi dan lagi...

“Eh, Cin! Mau kemana?”, tanya Lina.

“Mau ke toilet...”, jawabku singkat sambil berlari menuju toilet.

Lina mengikutiku dari belakang.

“Muntah lo ya?”, tanyanya.

“Iya... Duh... Ga tahan gue!”, keluhku.

“Ya, udah pulang aja...”, sarannya.

Aku dan Lina kembali ke depan ruang ujian yang telah ramai dengan mereka yang telah selesai ujian.

“Kenapa Cin?”, tanya Septy.

“Muntah dia.”, jawab Lina.

“Wah, lo diapain sama Mr. AA?”, ledek Intan.

Aku hanya terdiam lemas dengan terus memegangi tangan Lina.

“Wah, roman-romannya mau pingsan nih!”, tebak Lina.

“Apaan sih! Gue masih punya sedikit tenaga kok buat berdiri dan pulang.”, ucapku.

Dalam hatiku, “Kok, aneh ya?? Perlahan-lahan pandanganku kabur, teman-temanku perlahan-lahan menghilang, suara-suara mereka pun lambat-laun mengecil sampai tak terdengar lagi, dan....”

Aku pun terjatuh lemas... Pingsan! Aku mendengar sayup-sayup suara mereka yang panik saat tubuh ini tak sadarkan diri. Aku mendengar mereka tapi aku tak bisa membuka mata untuk tersadar. Semua gelap, dan aku tak ada daya untuk menggerakan tubuh ini.
Sampai pada akhirnya, aku berada di ruang Sekretariat. Teman-teman terdekatku turut menemaniku, Ms. Yan yang mengawas ujianku pun ada disana.

Duh, baru pertama kali aku merasakan pingsan. Membuat semua orang panik dan merepotkan mereka. Memalukan!

“Panggil Mr. AA, biar sembuh!”, ledek Ifa.

“Haha... Bener tuh!”, sebagian dari temanku meng-iya-kan.

Dasar...

Ups! Ada Mr. Cool... Pasti tahu dari Ms. Yan deh!

“Waduh... Kenapa jadi Mr. Cool yang dateng??”, canda Ifa.

Hanya beberapa menit saja berada di ruangan itu dan kembali berlalu.

Tak lama kemudian, Mr. AA datang. Semua yang ada diruangan itu heboh! Maklum saja, hampir sebagian dari mereka suka gosip...

Mr. AA pun sibuk dengan pertanyaan-pertanyaannya. Tanya kenapa, apa, kapan, dimana, siapa, dan bagaimana. Pokoknya 5W 1H deh!

Duh, repot deh! Jadi ga enak sama mereka yang sibuk sama urusan pingsan aku. Telepon keluarga, buatin minum, sibuk ini-itu sampai mencari taksi buat aku pulang. Duh, hari itu aku benar-benar merepotkan mereka!

4 komentar:

Danar si Sapi mengatakan...

Hm, ini teh cerita beneran apa fiktif Ndrie? Menarik untuk diikuti.
Follow ah.. Hehehe..

PinkDisini mengatakan...

Hayooo... ikuti saja perkembangan cerita ini, episode/episode... Hoho... *Udah kaya sinetron* :) Pasti akan tahu jawabannya... :)

Thesa Adi mengatakan...

hmmmm muntah?..... udah berapa bln bu :p

PinkDisini mengatakan...

Maksudnya??
Muntah2 biasa x! :p