Kamis, 29 Januari 2009

Diary Cinta dari Gedung G Lantai 3 (Halaman 2)


Diary...

Selama kurang lebih 1 bulan itu, dosen komputer yang aku kenal hanya Mr. Cupu. Ya, dia adalah dosen yang mengajar diruanganku, dan 1 dosen wanita diantara 4 dosen pria, yaitu Ms. Yan. Bukannya aku tidak peduli dengan dosen yang lainnya, kenal 2 dosen saja sudah membuatku jenuh, apalagi semuanya...

Allah berkehendak lain, aku dipertemukan dan diperkenalkan-Nya dengan 1 dosen lagi. Mr. AA, namanya. Suatu perkenalan yang tak disangka sebelumnya. Perkenalan itu membuat kami dekat. Sampai akhirnya, kedekatan aku dengannya membawa perasaan yang dalam dihati Mr. AA. Kaget! Tidak mungkin dosen seperti dia tertarik pada mahasiswi sepertiku! Itu yang aku rasa pertama kali, saat dia menunjukkan rasa sukanya terhadapku. Tidak hanya aku yang merasakannya, teman dan sahabatku pun terkejut akan hal itu. Aku bukan tipe orang yang mengumbar isi hati seseorang kepada khalayak umum, teman dan sahabatku itu seketika sadar dengan sendirinya terhadap sikap berbeda yang ditunjukkan Mr. AA kepadaku. Sungguh, aku tidak ingin Mr. AA jatuh terlalu jauh dalam perasaan hatinya terhadapku. Aku hanya ingin dia jadi dosen bukan jadi yang lain dihidupku!

Bukan memberi harapan yang aku maksud, tapi lebih kepada menghormati, menghargai dan selalu memberikan senyuman kepada orang lain terutama kepada Mr. AA. Namun apa yang terjadi?? Aku merasa apa yang aku lakukan itu salah! Dia seakan tidak bisa lepas dari hidupku. Perasaannya makin dalam terhadapku. Disitu aku makin bingung, bagaimana caranya agar dia sadar dan tahu bahwa perasaanku tidak sama dengannya?
Berusaha acuh bila didepan dia, tapi dia yang berusaha cari perhatianku. Memakai pekerjaan kuliahku, memakai namaku sebagai contoh kasus, memberi pertanyaan kepadaku, dan omongan apapun yang bisa dia jadikan alasan untuk tetap kontak denganku. Itu dia lakukan saat mengajar di ruanganku pada waktu Mr. Cupu berhalangan hadir.

Diary, aku sempet bingung bagaimana cara aku mengungkapkan isi hatiku pada Mr. AA kalau perasaanku hanya sebatas teman dan mahasiswinya saja. Aku harus mengungkapkannya segera, tapi aku tidak tahu kapan dan bagaimana caranya???

Akhirnya, aku tidak bisa menahan perasaan ini sendirian... Aku butuh teman untuk berbagi perasaan ini. Ku ungkapkan semua cerita yang ada dihati ini denganmu dan dengan teman-teman terdekatku. Mereka bilang, aku harus acuh didepannya, judes lebih baik, dan jangan sekali-sekali meminta bantuannya. Setidaknya itu bisa membuatku lebih sedikit jauh darinya. Namun, aku tidak bisa melakukan itu semua! Sungguh, aku merasa menjadi wanita yang paling jahat bila semua itu aku lakukan. Acuh dengan teman sendiri saja aku tidak bisa, apalagi acuh dengan dosen sendiri. Itu lebih tidak mungkin! Ribet memang, tapi ini sudah terjadi dan aku tidak bisa lari dari semua ini. Tidak hanya aku, teman-teman yang menjadi tempat curahan hatiku pun pusing dibuatnya. ”Kenapa mesti dia sih yang harus suka sama lo?”, itu pertanyaan mereka yang sering aku dengar saat aku menumpahkan segala perasaan yang ada dihati. Pertanyaan itupun sering muncul dalam benakku. Diary, lucunya mereka juga bilang, kalau aku beruntung banget! Aku juga sempet bingung, kok beruntung ya?? Kata mereka, aku beruntung belum ada 1 tahun kuliah tapi udah disukai dosen. “Kan bisa sekalian eksis, Cin...”. Aduh-aduh, eksis apaan?? Adanya aku terganggu kali sama sindiran dan tatapan orang di kampus kalau mereka melihat aku didepan ruangan itu. Huh! Aku seakan diteror sama orang-orang yang ada di gedung G lantai 3.

Sejak itu, aku jadi malas ikut kuliah Mr. Cupu. Bukan malas bertatap muka dengan Mr. Cupu, tapi aku malas bertemu dengan Mr. AA! Mr. Cupu yang mengajar di kelasku, tapi Mr. AA yang bolak-balik di kelasku.

“Duh, Cinta... Kalau gue jadi lo sih, gue terima-terima aja... Toh, dia udah baik selama ini sama lo. Bantuin kesulitan-kesulitan lo didalam maupun diluar kelas, perhatian banget sama lo, pokoknya baik deh!”, komentar Lin saat dengar keluhanku lagi.

“Gila apa lo! Nggak mungkinlah gue nerima dia kalau hati gue sendiri nolak... Gue ga mau itu terjadi karena paksaan dari luar hati gue... Kasih saran yang bener dikit gitu...”, ucapku.

1 komentar:

Thesa Adi mengatakan...

Jagoannya blom kluar >.<